Search This Blog

Tuesday, November 20, 2018

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI

1.     Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok
2.     Tujuan Khusus
a.       Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
b.      Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal
c.       Klien dapat berlatih mematuhi peraturan
d.      Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain
e.       Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok
f.       Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang menyenangkan
g.      Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok sosialisasi

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN ASAM URAT

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Gout atau penyakit asam urat, adalah suatu penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates. Gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebih, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan makanan tinggi purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari artritis (peradangan sendi) yang akut, kadang kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas atau (kerusakan sendi) secara kronis, dan cedera pada ginjal  (Sustrani, 2006).
Di Indonesia, arthritis gout terjadi pada usia yang lebih muda, sekitar 32% pada pria berusia kurang dari 34 tahun. Pada wanita, kadar asam urat umumnya rendah dan meningkat setelah usia menopause. Prevalensi arthritis gout di Bandungan, Jawa Tengah, prevalensi pada kelompok usia 15-45 tahun sebesar 0,8%; meliputi pria 1,7% dan wanita 0,05%. Di Minahasa (2003), proporsi kejadian arthritis gout sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang sekitar 50% penderita rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah keadaan menjadi lebih parah.
Penelitian Darmawan 1999 tentang asam urat mendapatkan 8% orang dewasa di atas 15 tahun menderita arthritis gout (Zakiah dkk, 2005:10). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 juli 2010 menunjukkan bahwa di Puskesmas Pademawu Kabupaten Pamekasan penderita asam urat pada bulan juni 2010 didapatkan penderita asam urat mencapai 113 pasien. Sedangkan dari data 6 bulanan (januari 2010-juni 2010), jumlah pasien yang menderita asam urat mencapai 2101 pasien.
            Penyakit asam urat ini muncul karena orang terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman  yang mengandung purin, antara lain teh, kopi, jeroan (babat, limpa, usus dan sebagainya). Jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung purin maka kadar asam urat dalam tubuh akan tinggi. Kelebihan asam urat mengakibatkan seseorang terserang penyakit asam urat. Pada pria kadar asam urat normal 3,5-7,0 mg/dl sedangkan pada wanita 2,6-6,0 mg/dl.
Dampak tingginya asam urat akan menimbulkan berbagai penyakit antara lain; reumatik gout, tofi, gangguan fungsi ginjal, dan batu urat dalam ginjal. Perubahan gaya hidup, konsumsi obat tertentu dan menghindari makanan yang berkadar purin tinggi dapat mengendalikan asam urat.


LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KARSINOMA TIROID

Hasil gambar untuk ca tiroid


Karsinoma tiroid termasuk kelompok penyakit keganasan dengan prognosis relatif baik namun perjalanan klinisnya sukar diramalkan.  Klien dengan Ca Tiroid mengalami stres dan kecemasan yang tinggi.  Perawat memperoleh data dasar klien berdasarkan tingkat pengetahuannya mengenai penyakit, coping skills dan dari hubungan keluarga. Perawat menganjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takutnya dan mendiskusikan penyakitnya.

Biar tidak tegang liat hiburan dulu broo....!!!

semoga bermanfaat....




MAKALAH APENDISITIS DAN STUDY KASUS

Apendisitis adalah peradangan dari apendik periformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Dermawan & Rahayuningsih, 2010)
Istilah usus buntu yang dikenal di masyarakat awam adalah kurang tepat karena usus yang buntu sebenarnya adalah sekum. Apendiks diperkirakan ikut serta dalm system imun sektorik di saluran pencernaan. Namun, pengangkatan apendiks tidak menimbulkan efek fungsi system imun yang jelas (syamsyuhidayat, 2005).
              Insiden apendisitis di Negara maju lebih tinggi daripada di Negara berkembang. Namun, dalm tiga-empat dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna. Hal ini di duga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat pada diit harian (Santacroce,2009).

Perkenalkan Musik Yang Satu Ini