Search This Blog

Friday, August 12, 2011

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Pada Masa Kehamilan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbs, penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energy.keadaan dari akibat keseimbangan  antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat dalam gizi tersebut atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya  zat gizi dalam seluler tubuh. Melalui pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh seseorang dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan gizi ( nutrisi ) dengan pola yang seimbang ( sesuai dengan kebutuhan ). (Sukirman, 2000 ).
            Pada masa kehamilan seluruh kebutuhan nutrisi termasuk protein, vitamin dan mineral meningkat sekitar 10-50%. Kebutuhan vitamin C, dan seng meningkat sekitar 40%.sedangkan zat besi meningkat sampai 50%. Oleh karena itu ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang cukup gizi ( http://www.radantimika.com ). Meningat terjadinya banyak perubahan dalam tubuh ibu hamil pada masa kehamilan, disarankan untuk memperhatikan kebutuhan vitamin dengan dengan pemenuhan nutrisi secara cermat. Maka  diperlukan juga tambahan vitamin dan mineral, antara lain; vitmin A 800-2100 IU, Thiamin 1mg, Riboflavin 1,5 mg, Niasin 16,8 mg,Aam Folat 400 mg, Vitamin B 3 mg, Vitamin D 7,5 mg, Vitamin E 15 mg, serta kebutuhan zeng meningkat sebanyak  50%. Dengan melengkapi gizi secara lengkap dan seimbang, diharapkan akan memberikan efek jangka panjang yang positif bagi perkembangan bayi kelak ( http://www.radantimika.com ). Pemenuhan nutrisi selama kehamilan merupakan masalah dalam asuhan perinatal perlu penangan serius. Berdasarkan data Defkes 2001 hingga 2003 menunjukkan bahwa 2 juta ibu hanil di Indonesia mengalami kekurangan nutrisi dan 350 ribu Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ).
            Kebutuhan vitamin pada ibu hamil dapat terpenuhi dengan meningkatkan kualitas nutrisi ibu, baik sebelum kehamilan maupun selama kehamilan dan program suplementasi gizi pada untuk ibu hamil akan berhasil kalau diberikan secara dan tertuju pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan ( Soetjiningsih, 1995 ). Maka dianjurkan pada ibu hamil untuk makan makanan yang mengandung protein, mineral, zat besi, kalsium, vitamin serta energi. Berdasarkan program yang dilakukan oleh pemerintah dilaksanakan untuk kalangan keluarga dengan social ekonomi rendah dan memberikan formula khusus bagi ibu hamil yaitu pemberian susu. Selain itu juga, pada saat Antenatal Care (ANC) ssngat dibutuhkan pendidikan kesehatan ( Health Education ) tentang kebutuhan ibu hamil pada masa kehamilan.
Factor-faktor yang bisa mempengaruhi angka kekurangan vitamin dengan pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan diantaranya factor internal dan factor eksternal, sehingga mengakibatkan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ). Apabila kekurangan nutrisi ini lama dan berkelanjutan  tanpa adanya penanganan khusus dampaknya akan menimbulkan komplikasi seperti anemia, abortus, dan hemoragia postpartum bahkan juga bisa mengakibatkan kematian baik pada ibu maupun pada janin (Soetjiningsih, 1995). Keseimbangan nutrisi seorang ibu baik sebelum maupun selama kehamilan memang memerlukan perhatian khusus sehingga kesehata ibu dan janin dapat terjaga dengan baik sehingga bahaya yang akan muncul seperti anemia,  abortus, dan hemoragia postpartum serta kematian ibu dan janin dapat di minimalisasi. Melihat fenomena yang terjadi diatas, maka peneliti ingi mengetahui tingkat pengetahuan  ibu tantang pada masa kehamilan di xxx.




1.2 Identifikasi masalah
            Identifikasi penyebab masalah dalam penelitian karya tulis ini terlihat pada bentuk skema dibawah ini:
 





Gambar 1.1 Identifikasi Penyabab Masalah
            Sebagaimana pada gambar 1.1 terlihat bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada masa kehamilan disebabkan karena :
1. Umur
            Semakintua umur seseorang mestinya lebih tau karena sudah banyak informasi dan pengalaman yang mereka dapatkan dan lebih dulu mendapatkan informasi itu, sehingga informasi lebih banyak disbandingkan dengan umur yang lebih muda.
2. Pendidikan \
            Semakin tinggi gambaran pendidikan  sesseorang maka pengetahuannya semakin bertambah dan mudah dalim menerima informasi dibandingkan dengan pendidikan yang kurang.

3. Lingkungan
            Lingkungan dapat mempengaruhi pengetahuan sesorang. Jika berkumpul dengan oranmg yang pengetahuanya lebih tiggi maka pengetahuan kita juga bisa bertambah.
4. Pekerjaan
            Jika orang yang bekerja lebih banyak berinteraksi denga dunia  luar maka informasi yang diperolehjuga lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja.
5. Sosial Ekonomi
            Simakin tinggi gambaran social ekonomi seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan yang didapatkan. Hal inin dihubungkan dengan gambaran pendidikan.
6. Infomasi
            Informasi yang lebih banyak didapat maka pengetahuan seseorang juga bisa  bertambah.
1.3 Batasan Masalah
            Didalam rancangan penelitianyang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang menjadi fokus kajian dalam penulisan dan penelitian karya tlis ilmiah pada dasarnya hendak menjawabpeermasalahan yang ditelitisecara mendalam dan tuntas (Burhan Bunyin,2003:41).
            Oleh karena itu yang menjadi batasan masalah dalam penulisan dan penelitian karya tulis ilmiah adalah Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada masa kehamilan di xxx.
1.4  Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut “Bagaimana Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada masa kehamilan di dusun xxx?”.
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
            Untuk mengetahuitingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada masa kehamilan di xxx.
1.5.2 Tujuan Khusus
1). Mengidentifikasi Tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian gizi seimbang pada maasa kehamilan.
2). Mengidentifikasi Tingkat pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi seimbang pada maasa kehamilan.
3). Mengidentifikasi dampak-dampak tentang gizi pada maasa kehamilan.
1.6 Manfaat Penelitian
            Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait antar lain :
1.6.1 Bagi peneliti
            Memperluas wawasan serta menambah pengetahuan peneliti dalam mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada masa kehamilan.
1.6.2 Bagi responden
            Dapat membantu ibu-ibu terutama ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan vitamin terhadap pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan dan memberikan informasimengenai nutrisi yang baik bagi ibu hamil.
1.6.3 Bagi tenaga medis
            Sebagai masukan data tingkat pengetahuan Ibu  tentang gizi seimbang pada masa kehamilan di xxx.
1.6.4 Bagi Pendidikan
            Menambah wawasan bagi peserta didik di akademi keperawatan dalam mendalami ilmu keperawatan dan juga sebagai referensi kepustakaan.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pengetahuan
2.1.1 Definisi
            Pengetahuan adalah  merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni ; indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian  besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seorsng ( Over Behavior ) karena perilaku yang didasari oleh pengetahuan ( Notoatmodjo, 2003 ).
2.1.2 Gambaran Pengetahuan
            Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam gambaran yakni :
  1. Tahu (Know)/C1
            Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan gambaran ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu obyek yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “Tahu” merupakan gambaran pengetahuan yang paling rendah.
  1. Memahami (Comprehension)/C2
            Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan dasar penjelasan secara teratur tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
  1. Aplikasi (Application)/C3
            Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan ebagai hukum-hukum rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks dan situasi lain.
  1. Analisis (Analysis)/C4
            Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, antara lain dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
  1. Sintesis (Synthesis)/C5
            Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
  1. Evaluasi (Evaluation)/C6
            Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

            Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diketahui dan akan kita ukur dari gambaran-gambaran terswbut diatas.

2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
            Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut :
  1. Umur
            Umur adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat ia akan berulang tahun menurut Elizabeh B.H (1995) yang dikutip oleh Nursalam (2003). Semakin cukup umur gambaran kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya (Huclok, 1998). Menurut Long (1996) yang dikutip oleh Nursalam (2003), Makin tua umur seseorang makin konstruktif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi.
  1. Pendidikan
            Menurut Notoatmodjo (2003) konsep dasar pendidikan merupakan suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok dan masyarakat. Makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehimgga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
  1. Pekerjaan
            Manusia memerlukan suatu pekerjaan untuk dapat berkambang dan berubah. Seseorang bekerja unyuk mencapai keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelimnya. Dengan bekerja seseorang dapat berbuat sesuatu yang lebih bernilai, bermanfaat dan memperoleh berbagai pengalaman.
  1. Sumber informasi
            Informasi dapat diperoleh dirumah, disekolah, lembaga organisasi, media cetak, televise dan tempat pelayanan kesehatan. Ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan informasi sekaligus menghasilkan informasi.
2.2 Konsep Gizi
2.2.1 Definisi
            Gizi (Nutrisi) adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktifitas penting dalam tunuhnya sendiri. Bahan-bahan tersebut dikenal dengan istilah nutrien (Unsur gizi). Nutrient dapat dipilah menjadi protein,lemak, hidrat, hidrat arang, mineral, vitamin dan air (Mary E Beck, 2000).
2.2.2 Zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
            Tubuh kita memerlukan unsure-unsur atau zat-zat makana yang diperlukan oleh tubuh untuk kesehatan dan pertumbuhan yaitu: air, protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.

1)      Karbohidrat
            Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari elemen-elemen karbon, hydrogen dan oksigen dan terbagi menjadi gula atau karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat merupakan sumber energy yang paling ekonomis dan banyak menghasilkan serat agar proses eliminasi pencernaan dan fungsi-fungsi intestinal bekerja normal (Nurrachmah Elly,2001). Fungsi-fungsi karbohidrat:
1)      Sebagai sumber energy pertama.
2)      Ikut terlibat dalam metabolism lemak.
3)      Menghemat protein.
4)      Glukosa sebagai sumber utma bagi otak dan sistem syaraf.
5)      Sebagai energi cadangan dalam bentuk glikogen.
6)      Serat berfungsi memperbaiki kinerja peristaltic usus dan member muatan pada sisa makanan.
2)      Protein
            Protein adalah komponen utama setip kehidupan sel. Didalam tubuh manusia ada lebih dari seribu susunan protein yang berbeda-beda yang tersusun atas asam amino. Asam amino ada dua klasifikasi, yaitu: asam amino essensial dan asam amino non essensial. Asam amino essensial adalah asam amino yang tidak bisa dibentuk oleh tubuh, sedangkan asam amino non essensial adalah asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuhkarena adanya suplay nitrogen (Sjamien Moehji, 2002).
            Secara umum dikenal dua jenis protein yaitu: protein hewani yang berasal dari hewan dan protein nabati yang berasal dari tumbuhan. Protein hewani dapat diperoleh dari berbaga jenis makanan seprti: ikan, telur dan susu. Jenis ikan berprotein  tinggi antara lain: bandeng, kakap, udang, ikan asin dan ikan teri. Dari daging antara lain: ayam, kambing, kerbau, sapi, hati, usus, dan babat. Jenis susus berprotein tinggi antara lain: susu sapi, susu bubuk skim, susububbuk murni dan susu kambing. Protein nabati berasal dari kacang-kacangan serta makanan yang terbuat dari kacang, seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, tahu dan tempe (Nurrachmah Elly, 2001)
Fungsi-fungsi protein:
  1. Untuk membangun sel-sel jaringan tubuh manusia.
  2. Untuk mengganti sel-sel tubuh yang  rusak.
  3. Untuk membuat air susu, enzim-enzim dan hormone.
  4. Membetuk protein darah.
  5. Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh.
  6. Sebagai pemberi kalori (Sjahmien Moehji, 2002).

3)      Lemak
            Lemak adalah bahan-bahan yang mengandung asam lemak baik yang berbentuk padat maupun cair. Lemak tersusun atas karbon, hitrogen dan oksigen sebagai sumber cadangan energi tubuh. Lemak tidak dapat larut dalam air tetspi larut dalam organik.
Fungsi-fungsi lemak:
  1. Sebagai penghasil energy.
  2. Sebagai pembangun atau pembentuk susunan tubuh.
  3. Pelindung kehilangan panas tubuh.
  4. Sebagai penghasil asam lemak essensial tubuh.
  5. Sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K.
            Sumber lemak adalah lemak binatang, minyak ikan, minyak kelapa, minyak kemiri, minyak kacang, minyak sawit,minyak wijen dan sebagainya (Entjang, 2001).
4)      Mineral
            Mineral merupakan zat gizi yang paling penting bagi pertumbuhan dan kesehatan. Seperti pertumbuhan tulang gigi serta untuk membantu menjaga pergerakan otot, mengatur fisiologi tubuh dan menjaga keseimbangan asam basa. Selain itu, berperan untuk pembentukan sel-sel baru sehingga sangat diperlukan bagi pertumbuhan bayi dan balita (Nurrachmah Elly, 2001).
            Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat flour (F), natrium (Na), Chlor (C1), kalium (K) dan iodium (I) (Notoatmodjo,2003).
5)      Air
Tubuh kita memerlukan air dalam jumlah besar, zat ini berfungsi untuk:
1.      Melancarkan transportasi zat-zat dalam tubuh.
2.      Mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh.
3.      Mengatur suhu tubuh.
4.      Mengeluarkan bahan sisa (sisa metabolism tubuh) dari dalam tubuh.
5.      Sebagai pelarut vitamin B dan C. (Depkes, 2001).
2.2.3 Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
            Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolism energi, karena itu kebutuhan energy dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolism tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
            Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalium.
            Energy yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 Kkal, dan lemak 36.337 Kkal. Agar energy ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energy sebanyak 26.244 Kkal, yang digun akan untuk mengubah energy yang bisa dimetabolisir. Dengan demikian jumlah total energy yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal, dibulatkan menjadi 80.000 Kkal. Untuk memperoleh besaran energy per hari, hasil penjumlahan ini kemudian dibagi dengan angka 250 (perkiraan lamanya kehamilan dalam hari) sehingga diperoleh angka 300 Kkal.
            Kebutuhan energy pada trimester I meningkat secara maksimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energy terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energy tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan tubuh ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penimpuksn lemak. Selama trimester III energy tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
            Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energy selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 1998 ditentukan angka 285 Kkal per hari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.
            Sama halnya dengan energy, kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan tubuh ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI Tahun 1998 menganjurkan penambahan protein 12 gr/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75-100 gr (sekitar 12% dari jumlah total kalori), atau sekitar 1,3 gr/kgBB (Gravida Mature), 1,5 gr/kgBB/hari (usia 15-18 tahun), 1,7 gr/kgBB/hari (dibawah 15 tahun).
            Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebanyak (2/3 bagian) pangan yang bernilai biologis tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahnya. Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologisnya rendah) cukup 1/3 bagian.
            Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkat untuk kebutuhan Fe dan zat besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg. selama kehamilan seorang ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1000 mg termasuk untuk keperluan janin, plasenta, dan hemoglobin ibu sendiri. Berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 1998 seorang ibu hamil perlu tambahan zat gizi rata-rata 20 mg per hari. sedangkan kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi normal rata-rata 26 mg per hari (umur 20-45 tahun) ( http://tumoutou.net/707_07134/zulhaida_lubis.htm ).
2.2.4 Dampak-dampak Kekurangan Gizi Seimbang Pada Masa Kehamilan
            Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti di uraikan berikut ini:
A.     Akibat kekurangan gizi pada ibu terhadap janin
Dibawah ini akibat kekurangan gizi pada ibu terhadap janin, yaitu:
1)      Keguguran
2)      Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
3)      Perkembangan otak janin terlambat, sehingga kecerdasan anak kurang
4)      Bayi lahir sebelum waktunya dan kematian bayi. (BKKBN, 2001).
B.     Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berakibat:
1)      Berat lahir anak yang rendah
2)      Kelahiran prematur, bahkan
3)      Kelahiran anak yang meninggal; dari sudut ibu, dapat memberikan kehamilan dengan berbagai kesulitan. (Djaelani Achmad,2000)
2.3 Konsep Kehamilan
2.3.1 Definisi
            Kehamilan adalah proses bertemunya sel sperma dan sel telur dari istri dalam saluran telur kemudian melekat dan tumbuh kembang dalam rahim(BKKBN, 2001).
            Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung didalam tubuh wanita, pembuahan dan kemudian di akhiri dengan proses persalinan.
            Ibu yang sedang hamil bersangkutan pula dengan proses pertumbuhan foetus yang ada di dalam kandungan dan pertumbuhan berbagai organ ibu pendukung proses kehamilan tersebut, seperti alat kandungan adneksanya, mammae, dan lainnya. Energi ekspenditure juga meningkat terlihat dari peningkatan Metabolisme Basal (BM) yang dapat mencapai 10-15% di atas BM normal.
            Untuk mendukung berbagai proses pertumbuhan dari peningkatan energy expenditure, kebutuhan makanan sumber energy juga meningkat dengan 300-350 kalori, terutama pada pertengahan kedua dari kehamilan. Kebutuhan protein juga meningkat 10 gr sehari diatas kebutuhannya jika ibu tersebut tidak sedang hamil.
            Peningkatan metabolisme berbagai zat gizi membutuhkan pula peningkatan kebutuhan suplay vitamin, terutama thiamin dan riboflavin serta vitamin A dan vitmin D, serta vitamin yang mendukung hemopoiesis seperti asam folat dan vitamin B 12.
            Dari mineral, khusus Ca dan Fe menunjukkan peningkatan kebutuhan yang mencolok, sedangkan P biasanya dicukupi bila konsumsi protein mencukupi.
            Kondisi gizi dan konsumsi ibu yang sedang hamil akan berpengaruh pada foetus dan neonates setelah lahir.
            Untuk mengurangi efek-efek ini, makanan harus:
1)      Kering ; minum harus dipisahkan dari waktu makan
2)      Makan sedikit-sedikit, tetapi sering
3)      Kadar lemak rendah dalam hidangan, dan relatif tinggi karbohidrat
4)      Makanan mudah dicerna dan jangan banyak diberi bumbu
5)      Kandungan protein cukup tinggi, terutama bila terdapat proteinuria
6)      Terutama pada bagian kedua dari masa kehamilan, sebaiknya suplemen Fe, vitamin C dan B-kompleks.(Djaelani Achmad, 2000)\
2.3.2 Tanda-tanda Kehamilan
            Tanda-tanda kehamilan meliputi:
1)      Amenorea (tidak dating bulan)
2)      Payudara membesar dan tegang
3)      Perut membesar
4)      Mual, kadang-kadang muntah, terutama pada pagi hari
5)      Tes kehamilan positif
6)      Mengidam
7)      Adanya denyut jantung janin saat di periksa. (BKKBN, 2001).
2.3.3 Diet Yang Dianjurkan Pada Masa Kehamilan
            Masa kehamilan adalah masa yang ddemikian urgen pada kehidupan perempuan. Oleh karena itu, harus memperhatikan menu makanan khusus untuknya. Kebutuhan nutrisi selama hamil hendaknya lebih banyak dibandingkan kebutuhan nutrisi sebelum kehamilan akan berakibat buruk bila tidak terpenuhi bagi pertumbuhan janin.
Tabel 2.1 Daftar Jenis Nutrisi Yang Dibutuhkan Pada Masa Kehamilan
Nutrien
Sebelum Hamil
Selama Hamil
Kalori
2200 Kkal
2360 Kkal Trismester Ke I
2550 Kkal Trismester Ke II dan Ke III
Protein
50 gr
60 gr
Kalsium
1000 mg
1200 mg
Zat Besi
5-10 mg
15 mg
Vitamin A
750 mg retinal
-
Thiamin
0,9 mg
1 mg
Riboflavin
1,3 mg
1,5 mg
Niasin
14,5 mg
16,8 mg
Vitamin C
90 mg
90 mg
Asam Folat
200 mg
400 mg
Vitamin B
2,0 mg
3 mg
vitamin D
2,5 mg
7,5 mg

Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada masa kehamilan:
·         Pengertian ibu tentang gizi seimbang
·         Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi seimbang
·         Pengetahuan ibu tentang dampak-dampak gizi seimbang
 
Text Box: Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan:
•	Umur
•	Pendidikan
•	Lingkungan
•	Pekerjaan
•	Sosial
•	Ekonomi
•	Informasi
2.4 Kerangka Konseptual

Text Box: •	Memahami
•	Aplikasi
•	Analisis
•	Sintesis
•	Evaluasi
Tingkat pengetahuan:
·         Tahu
·          

 
                                         







Keterangan:
                                  : Diteliti
                                  : Tidak Diteliti


Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Pada Masa Kehamilan

No comments:

Post a Comment