Mungkin kita pernah tidak merasakan
apabila kita telah terlanjur sombong akan apa yang kita dapat, yang kita
lakukan, yang kita katakan dan kita pikirkan. Namun terlalu gampang untuk
mengatakan bahwa semua itu ada hal yang manusia, karena bahwasanya setiap
manusia telah diberikan pendidikan dari orang tuanya agar menjadi seorang
manusia yang baik. Salah jika kita menyimpulkan bahwa orang yang jahat itu
akibat dari kurangnya pendidikan orang tuanya, karena paa dasarnya tidak ada di
muka bumi ini ataupun dialam gaib-pun yang mendidik anaknya untuk menjadi orang
jahat. Mungkin hal itu kurang kita setujui, tapi kenyataannya manusia belajar
menjadi jahat karena lingkungan pergaulan yang tidak dapat dijangkau oleh
kemampuan orang tua untuk mengontrolnya.
Namun
jangan selalu mengatakan itu semua adalah salah orang tuanya yang tidak dapat
mengontrol. Ada kalanya orang tua menjaga anaknya, namun juga ada kalanya orang
tua mencari nafkah demi anak-anaknya, istrinya dan untuk dirinya. Normal jika
orang tua sibuk, tapi jangan melupakan kasih sayang kepada keluarga, anak-anak
dan istrinya yang menanti setia dirumah.
Pernah kita dengar atau kita baca
pepatah yang mengatakan “buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Mungkin ada
benarnya, tapi jangan tinggal diam dengan pepatah tersebut, berusaha
menjatuhkan buahnya di area yang sebaik mungkin. Dibawah pohon mungkin ada
sampah, rumput kering, rumput hijau, semak belukar dan lain sebagainya.
Pilihlah yang terbaik untuk menjatuhkan buahnya. Jangan lupa bahwa buah juga
ada yang kecil dan besar, jatuh saat matang atau belum matang, ada yang manis
dan juga ada yang kecut. Disinilah letak doa orang tua kita, setiap orang tua
hampir dapat dipastikan akan mengharapkan anak yang baik segala-galanya. Ibarat
seorang petani buah, orang tua menginginkan buah yang segar, besar, manis dan
matang.
Semua
dapat dicapai dengan usaha dan doa, namun jangan berkecil hati jika tidak semua
doa kita dikabulkan. Itu adalah cobaan untuk kita, dan dalam cobaan memang
terkadang memerlukan derai air mata untuk meminta kepada tuhan yang maha Esa.
Orang yang sombong tentu tidak akan sadar bahwa ada sang pencipta yang
memperhatikan gerak-geriknya di alam dunia. Tatkala semua alam dan isinya
tercipta dengan cepat dan tidak ada yang menciptakannya.
Satu hal yang perlu kita ingat bahwa
kehadiran kita didunia adalah takdir dan hanya sementara serta hanya punya satu
tujuan yaitu akhirat, yang abadi, tidak ada rainkarnasi ke alam dunia lagi,
tidak ada kehidupan dunia lagi dan tak kan kembali ke dunia lagi.
Memang pada dasarnya secara logika
dunia ini sepertinya segala-galanya untuk kita pertahankan kelangsungannya.
Siang malam memikirkan apa yang akan terjadi di hari esok, makan apakah kita
esok pagi, sehat atau sakitkah kita esok pagi. Dan yang sebenarnya terjadi
adalah kita hanya diharuskan berusaha dan berdoa, sang pencipta yang memberikan
rejeki pada kita, keluarga kita, anak dan istri kita.
Menatap masa depan dengan doa dan
selalu ikhlas menghadapi semua cobaan yang diberikan sang pencipta. Masa depan
bisa diraih namun belum tentu sesuai dengan yang kita harapkan, sang pencipta
maha tahu apa yang kita inginkan, sang pencipta juga tahu kemampuan yang kita
miliki. Berusahalah meraihlah cita-cita disertai doa, jangan berkecil hati
apabila cita-cita yang kita dapat bukan yang kita harapkan. Positif thinking
menerima pemberian sang pencipta, selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan
sang pencipta.
Kadang kita merasa tidak adil atas
pemberian tuhan, padahal disitulah kita sebenarnya kita di uji, diperhatikan
dan di sayang sang pencipta. Berat mungkin kita menjalani hidup dengan semua
tanggungan yang ada, tapi bukankah jika tidak ada ujian engkau tidak tahu akan
kemampuanmu?. Mungkin terasa tak adil, tidak mampu dan tidak ingin mendapatkan
ujian.
Bagaimana mungkin kita sebagai
manusia biasa tidak akan mendapatkan ujian, sedangkan nabi dan rosul yang
derajatnya lebih tinggi dari kita saja menderita dalam menyampaikan dakwahnya.
Pikirkanlah untuk apa nabi dan rosul berkorban. Jelas yang utama adalah demi Allah.
Namun yang tak dapat dilupakan juga bahwa perjuangan nabi dan rosul adalah demi
kita, umat yang selanjutnya yang akan memperjuangkan segala bentuk perjuangan
yang terdahulu.
Perasaan yang dihantui rasa tidak
percaya akan adanya kassih sayang dari sang pencipta hanya akan menyesatkan
kita ke lembah yang lebih dalam lagi, doa yang akan menutup jurang tersebut dan
usaha yang akan menebus semua kesesatan yang dalam dengan imbalan yang jauh
lebih baik.
Dunia ini tak seperti yang kita
bayangkan sebelumnya,semua hati telah di kotori lumpu-lumpur kekuasan yang
merajalela. Perang dimana-mana, hukum mulai rapuh, kepedulian mulai luntur,
kasih sayang mulai terbenam jauh didasar hati. Bagaimana kita bisa
mengatasinya, seakan tidak ada jalan yang dapat kita tempuh untuk menceritakan
perdamaian itu indah. Luapkanlah dalam tangisan doamu kepada sang pencipta.
Serangkaian kata berhentilah
menyakiti sesama manusia, kini sudah tidak dapat didengar lagi. Hati telah
membusuk dan tidak dapat dikendalikan lagi amarah yang tersimpan di dada. Tidak
ada jalan membawa dunia merdeka, mereka sudah tidak sadar akan kelembutan kasih
sayang sesama manusia, yang mereka liat hanya dendam yang membara dan harus
cepat dilakukan.
Dalam diri kita terdapat perasaan
dan pikiran yang selalu bisa kita pakai tanpa membayar apapun kepada sang
pencipta, bersyukur adalah jalan satu-satunya, tak perlu membayar namun juga
tidak perlu untuk di sombongkan di atas dunia, sebab bukan milik kita semata,
bukan kita yang memilikinya, tapi milik sang pencipta.
Seandainya kita ingat bahwa
penderitaan orang lain adalah derita kita juga, mungkin tidak akan ada lagi
orang yang berselisih paham. Dunia akan damai, gemerlap lampu-lampu terang akan
menyinari wajah semua orang, bahagia dan saling menyayangi satu sama lain
meskipun berbeda keyakinan akan agama.
Tak terbayang bila semua orang sudah
kehilangan rasa kasih sayang, apa yang akan terjadi pada dunia ini, apakah esok
hari kita masih merasakan embun pagi ataukah sebaliknya. Padahal semua orang
menginginkanyang terbaik bagi dirinya, tak seorang ingin menderita, semua pasti
ingin senang dan bahagia menjalani hidup ini.
No comments:
Post a Comment